Hatiku Berhenti di Kamu



Hatiku Berhenti di Kamu
35.000

Orang bilang, cinta itu tumbuh dari mata lalu turun ke hati. Namun, tidak untuk cintaku. Tentang cinta, aku memiliki jalan tersendiri. Ia tumbuh dari lantunan yang mengalun tepat pukul 12.05 WIB. Suara merdu itu telah mengusik gendang pendengaran, lalu dengan lembut bersemi di hati.
Sang muazin. Ya, begitulah orang-orang menyebutnya.

Kupikir hatiku telah ditarik oleh seruan indah itu seperti sebuah medan magnet. Pecah pula konsentrasiku untuk tidak mengabaikan sedetik pun kumandang azan darinya. Rasanya, kuingin lekas tumbuh menjadi seorang dewasa.

Namun, nada-nada itu tiap detik makin melukai hatiku. Kusangka, dialah satu-satunya cinta dan aku bagian dari tulang rusuknya. Ingin kuulang waktu, tapi aku tak mampu. Ingin kupaksa hati, tapi rasa telah mati.

Ya, hatiku tak berhenti di kamu. Sungguh, Allah telah memberi jalan terbaik untuk labuhan hatiku. Pada dia, akhirnya cintaku berlabuh.